Menengok Ternak Babi (Bonus Laporan Kegiatan Praktikum)

Assalamualaikum Wr. Wb

Bagaimana kabar saudara pembaca, semoga selalu
dalam keadaan sehat wal afiat, Aamiin.
Sudah lama tidak memposting tentang peternakan. Kesempatan kali ini saya ingin sedikit membahas Perkembangan Ternak Babi di Indonesia. Materi ini saya pelajari karena Saya mendapatkannya dalam materi perkuliahan. Mata kuiliah yang Saya ikuti adalah Teknologi Produksi Ternak Babi dan Kuda. Pada dasarnya Indonesia adalah negara Muslim yang besar dengan jumlah penganut agama Islam sebanyak 207 176 162 jiwa (Badan Pusat Statistik 2010). Menanggapi hal tersebut bahwa sensitifitas terhadap sara akan Saya pinggirkan terlebih dahulu.

Islam telah mengajarkan agar tidak mengkonsumsi daging babi dan segala jenis makanan yang berasal dari babi. Beberapa ayat dalam Al Qur'an telah menjelaskan diantaranya:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)

Dan terdapat beberapa ayat-ayat lainnya yang mengharamkan mengkonsumsi daging babi yaitu, QS. Al Maa’idah: 3. QS & An Nahl: 115.

Mengapa Saya menyampingkan sementara tentang sensitifitas dalam mempelajari ternak babi

Saya berfikiran bahwa dalam menuntut ilmu bagi yang beragama muslim adalah suatu keharusan, Rasulullah pun menyampaikan "Tuntutlah Ilmu Sampai Negeri Cina". Sehingga bahwa perintah pengharaman konsumsi daging babi bukanlah suatu batasan untuk tidak mempelajari bidang keilmuan dalam pengembangan ternak ini. Adapun teknis dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan perintah agama yang mengharuskan membersihkan diri dari najis dan caranya pun sudah dijelaskan secara rinci.



Perkembangan Ternak Babi di Indonesia


Menurut Badan Pusat Statistik (2014), jumlah ternak babi terbanyak di beberapa provinsi yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Tabel berikut
Provinsi
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Nusa Tenggara Timur
1 724 591
1 669 705
1 697 252
1 751 805
1 755 058
Sumatra Utara
660 662
749 354
866 207
978 717
989 120
Bali
922 947
922 739
890 598
852 319
862 750
Bengkulu
4 511
4 775
5 208
5 543
6 184
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
Sumber: Badan Pusat Statistik (2014)

     Data tersebut menjelaskan beberapa provinsi di Indonesia memiliki jumlah populasi ternak babi yang cukup banyak. Provinsi dengan jumlah populasi ternak babi cukup stabil adalah Nusa tenggara Timur. Data tersebut juga menunjukkan jumlah populasi di Provinsi DKI Jakarta tidak terdapat populasi ternak babi. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa keadaan di Provinsi DKI Jakarta diantaranya adalah keadaan sosial, budaya, dan agama.
     Faktor sosial, budaya, dan agama merupakan beberapa faktor yang menjadi sedikit kendala dalam pengembangan peternakan babi di Indonesia. Faktor sosial yang dihadapi oleh masyarakat bahwa ternak babi merupakan ternak yang kotor dan jorok, sehingga menciptakan opini masyarakat untuk menolak pembangunan peternakan babi di daerahnya. Faktor budaya dapat digambarkan sebagai salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia memiliki budayanya masing-masing, beberapa daerah yang mendukung berkembangnya peternakan babi diantaranya adalah Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, Bali, dan Papua. Daerah tersebut memiliki budaya yang menggunakan ternak babi sebagai salah satu syarat dalam upacara adatnya.



Ransum Untuk Ternak Babi

     Menentukan formulasi ransum diperlukannya kebutuhan protein kasar untuk ternak babi pada setiap periode pemeliharaan. Kebutuhan nutrisi kandungan pakan menurut Badan Standarisasi Nasiol Indonesia (BSNI) dapat di lihat pada Tabel berikut:



Parameter
Periode Pemeliharaan
Starter
Grower
Finisher
Kadar Air
Maks 14.0%
Maks 14.0%
Maks 14.0%
Protein kasar
Min 17.0%
Min 15.0%
Min 13.0%
Lemak kasar
Maks 7.0%
Maks 7.0%
Maks 8.0%
Serat kasar
Maks 5.0%
Maks 7.0%
Maks 7.0%
Abu
Maks 7.0%
Maks 8.0%
Maks 8.0%
Kalsium (Ca)
0.90-1.20%
0.90-1.20%
0.90-1.20%
Fosfor total
0.60-1.00%
0.60-1.00%
0.60-1.00%
Fosfor tersedia
Min 0.40%
Min 0.32%
Min 0.23%
Energi metabolisme
Min 2900 Kkal/kg
Min 2900 Kkal/kg
Min 2900 Kkal/kg
Total aflatoksin
Maks 50.0 μg/Kg
Maks 50.0 μg/Kg
Maks 50.0 μg/Kg
Asam amino
Lisin
Min 1.05%
Min 0.90%
Min 0.70%
Metionim
Min 0.35%
Min 0.30%
Min 0.30%
Metionim+Sistin
Min 0.60%
Min 0.60%
Min 0.50%
Sumber: Badan Standarisasi Nasional Indonesia (2006)
     Rekomendasi dari NRC (1998), menyatakan bahwa konsumsi ransum harian babi periode starter adalah 950-1425 gr/hari atau dengan rata-rata 1250 gr. Tingkat konsumsi ransum dipengaruhi oleh keseimbangan dari energi dan protein yang tersedia (North 1984).



Suhu dan Kelembapan Untuk Ternak Babi 

     Suhu dan kelembapan bagi ternak babi dipengaruhi oleh suhu di lingkungan sekitarnya. Indonesia merupakan negara sub-tropis yang memiliki suhu dengan rata-rata 27.2 ˚C, namun di berbagai daerah memiliki suhu yang berbeda. hal tersebut tergantung pada letak geografis, kelandaian, kecepatan angin, dan  hujan. Suhu tubuh ternak babi berkisar pada 38-39 ˚C. Suhu yang tepat bagi ternak babi dapat dilihat pada Tabel berikut:


Animal
Optimum Temperature ˚C (˚F)
Desirable Limits ˚C
Litter-newborn
35 (95)
32-38
Young pigs (2-5 kg)
30 (85)
32-28
Young pigs (5-20 kg)
27 (80)
27-23
Growing pigs (20-55 kg)
21 (70)
24-30
Finishing pigs (55-110 kg)
18 (65)
16-27
Gestating sows
19 (65)
10-27
Lactating sows
20 (65)
13-27
Boars
21 (65)
10-27
Sumber: Myer dan Bucklin (2015)




Seperti yang sudah saya sampaikan adalah beberapa materi yang saya pelajari dalam manajemen ternak babi. Saya ambil dari beberapa Laporan Praktikum yang Saya lakukan. Jika saudara pembaca menginginkan softcopy hasil Laporan tersebut dapat diunduh pada link dibawah ini:








Terlepas dari kesalahan pribadi Saya, Saya memohon maaf kepada pembaca apabila dalam postingan ini jika ada hal yang tidak berkenan di hati saudara pembaca. Kebenaran datangnya dari Allah SWT, semoga kita masih diberikan hidayah dalam menjalani kehidupan ini. Aamiin.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sheet steel is CNC machining cut, stamped, punched, sheared, shaped, bent, welded, rolled, riveted, drilled, tapped, and machined. The parts can be brushed, plated, anodized, powder coated, spray painted, silk screened, or otherwise marked. And, after all, components can be riveted, screwed, or welded into advanced assemblies.

    BalasHapus