Role Model





Memori ini kembali teringat waktu kecil dulu ketika harus menjinjing termos es berwarna hijau, berjalan dengan penuh kecerian sambil “menendang-nendang” termos es dengan dengkul mengantarkannya ke warung Bu’de Mar.

Saya ingat betul, waktu itu harga satu es lilin cuma lima ratus rupiah. Kegiatan itu terus saya ulangi setiap pagi hari, komandonya adalah “Law, anterin termos es ke warung Bu’de sekalian berangkat ngaji Nak”, Itu suara Mama yang setiap pagi terdengar.

Terkadang disetiap akhir pekan kami sekeluarga juga berangkat ke Tanah Abang untuk temani Mama belanja bahan dagangannya. Padahal kalau dipikir-pikir kami cuma menunggu Mama belanja. Anak kecil pasti bosan kalau disuruh menunggu.

Kesibukan bertambah, Papa pun kadang harus masuk setiap akhir pekan untuk kontroling pekerjaannya. Ditambah jadwal kontroling itu lebih sering 𝘣𝘦𝘯𝘵𝘳𝘰𝘬 dengan jadwal Mama belanja ke Tanah Abang.

Semangatnya tak pupus, Mama memberanikan diri belanja ke Tanah Abang tanpa ditemani kami. Mulai dari naik angkutan umum sampai mengendarai motor dari Tangerang ke Tanah Abang. Tak terbayang pulang sambil membawa bungkusan yang besar. Sekarang sudah bisa lebih santai karena ada kereta commuter line dan trolli portabel untuk angkut 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.

Ya, Mama adalah 𝗥𝗼𝗹𝗲 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗹  “pertama” bagi saya untuk memberanikan diri menjadi seorang 𝘦𝘯𝘵𝘳𝘦𝘱𝘳𝘦𝘯𝘦𝘶𝘳. Semangatnya, kerja kerasnya, kegigihannya untuk berdagang begitu kuat. Bukankah Rasulullah SAW dan Sahabat-Sahabatnya juga berdagang?

Ternyata saya pun termasuk yang sering lupa sebagaimana manusia pada umumnya. Ya itulah manusia, tempatnya salah & lupa kata pepatah arab. Hadistnya berbunyi “Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya.” (HR. At Tirmidzi no. 2499, Hasan).

Saya lupa bahwa ada 𝗥𝗼𝗹𝗲 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗹  yang lebih keren lagi daripada pebisnis-pebinis barat yang populer. Saya lupa bahwa ada 𝗥𝗼𝗹𝗲 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗹 yang kaya raya tapi juga bertaqwa. Siangnya Mereka berikhtiar, malamnya mereka bermunajat kepada Ilahi Rabbi. Mereka tidak habiskan waktunya sampai malam hari untuk setiap usaha dan perniagaannya.

Sahabat-Sahabat Rasulullah juga banyak yang milyarder dan trilyuner. Tidak hanya kaya raya, diantara mereka juga ada yang dijanjikan masuk Surga oleh Rasulullah, MasyaAllah. Diantaranya Abdurrahman Bin Auf, Ustman Bin Affan, Az-Zubayr ibn al ‘Awwam, Thalhah ibn ‘Ubaydillah, Sa’d ibn Abi Waqqash.

𝘓𝘢𝘢 𝘏𝘢𝘸𝘭𝘢 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘢 𝘘𝘶𝘸𝘸𝘢𝘵𝘢 𝘐𝘭𝘭𝘢 𝘉𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩𝘪. Alhamdulillah, ternyata memang harus “naik dan turun gunung” dulu supaya tau salahnya dimana. Dan saya yakin bahwa setiap segala sesuatu yang terjadi sampai dengan hari ini atas izin & kehendak Allah SWT.

Terima Kasih Ma, sudah menjadi Role Model yang memberikan semangat begitu luar bisa. Meskipun kadang Beliau masih 𝘯𝘺𝘶𝘳𝘶𝘩 ikut daftar CPNS🤭 . Bismillah, 𝘍𝘢𝘪𝘥𝘻𝘢 ‘𝘈𝘻𝘢𝘮𝘵𝘢 𝘍𝘢𝘵𝘢𝘸𝘢𝘬𝘬𝘢𝘭 ‘𝘈𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩. Kesadaran akan Role Model terbaik sudah tercerahkan, semoga Allah SWT izinkan untuk belajar dan berkembang seperti apa yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya.

1 komentar: